Tabel berat besi

Dalam perhitungan struktur bangunan maupun pembuatan bestat besi diperlukan data berat per m sehingga dapat dihitung total berat struktur yang akan dihitung atau jumlah besi dalam kg yang harus dibeli untuk melaksanakan sebuah kegiatan pembangunan struktur beton bertulang. Harga besi yang terkadang naik sehingga membuat biaya pembangunan melonjak dapat dihemat dengan cara menghitung struktur bangunan yang menggunakan besi sedikit mungkin namun tetap kuat dan bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut ini tabel berat besi yang dapat digunakan untuk menghitung volume besi atau struktur besi.



 

TABEL BESI
BESI BETON POLOS & ULIR
UKURANBERAT
(mm)(Kg)
60.222
80.395
90.500
100.617
120.888
131.040
161.578
161.578
192.223
222.985
253.853
284.830
295.185
326.313
367.990
6p0.22
8p0.4
9p0.5
10p0.62
12p0.89
13p1.04
16p1.57
16p1.58
19p2.23
22p2.98
25p3.85
28p4.83
29p5.19
32p6.31
36p7.99

Contoh perhitungan volume besi dalam kg

misalnya kita akan membangun suatu bagian struktur bangunan yang membutuhkan besi diameter 8 dengan panjang 22 meter, lalu berapa kg besi dimater 8 yang harus dibeli? karena panjang dan diamter besi sudah kita ketahui maka kita dapat melakukan langkah pertama yaitu melihat tabel berat besi dimana kita lihat berat/m besi diameter 8 menurut tabel adalah 0.395

  • maka volume besi dalam kilo gram = V= 0.395 x 22 = 8.69 KG
  • Untuk mengetahui jumlah batang bisa dibagi dengan panjang perbatang, jika panjang besi perbuah 11 m maka besi yang dibutuhkan adalah 22/11 = 2 batang

Jadi setelah kita hitung total keseluruhan kg besi yang harus didatangkan adalah 8,65 Kg atau 2 batang selanjutnya tinggal datang ke toko bangunan untuk membeli besi sesuai dengan kebutuhan, terkadang juga perlu membeli lebih dari perhitungan sebagai faktor keamanan, buat jaga-jaga kalau ternyata salah hitung, ada kehilangan, atau salah potong 🙂

Ini jika yang kita hitung adalah besi bulat dan apabila menggunakan struktur baja dengan aneka bentuk maka bisa menuju ka artikel download tabel baja untuk perhitungan struktur dalam format microsoft excel yang tersedia dalam berbagai macam ukuran baja sesuai ukuran pabrik yang dijual dipasaran.

Share:

Berapa Kebutuhan Batu Bata Merah Per Meter Persegi Untuk Pemasangan Dinding Tembok Bata

Menghitung kebutuhan batu bata permeter persegi dinding bata memang gampang-gampang susah. Memang sudah ada rumus khusus yang bisa langsung kita gunakan untuk menghitung kebutuhan batu bata merah dalam pemasangan tembok 1 meter persegi. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah Ukuran Batu Bata Merah (panjang, lebar, dan tingginya) tidak sama untuk masing-masing Kota yang ada di Indonesia. Ini dikarenakan produksi Batu bata itu sendiri yang dibuat berbeda-beda, sesuai dengan kebiasaan dari daerah itu masing-masing. Bahkan dalam satu daerah yang sama saja, banyak terdapat perbedaan ukuran Volume Batu bata (panjang, lebar, dan tingginya). Tentu saja hal ini membuat Kebutuhan Jumlah Batu Bata dalam 1 m2 menjadi berbeda-beda pula.
Cara Menghitung Jumlah Batubata dalam 1 m2 Pemasangan Dinding Bata Ada Bermacam-macam Antara Lain:

Dengan Cara Uji Coba Langsung di Lapangan
  • Lakukan pemasangan batubata terlebih dahulu pada lokasi yang telah ditetapkan, dengan Spesi Mortar dibuat ketebalan standard, oleh Pekerja (tukang batu)
  • Pemasangan batu bata tersebut buat menjadi bentuk yang beraturan, misalnya persegi panjang, agar mudah dilakukan Pengukuran Luas (Panjang dan Tingginya) nantinya,
  • Pemasangan batu bata tersebut usahakan seluas mungkin, misalnya targetkan lebih kurang 10 m2.
  • Setelah pemasangan Batu bata selesai, lakukan Pengukuran secara Detail terhadap Luas Dinding Batu Bata tadi, misalnya didapat Luas Pasangan Batu bata = 11,37 m2.
  • Selanjutnya lakukan Perhitungan Manual secara detail terhadap Jumlah Batu Bata yang terpasang (seluas 11,37 m2 tersebut), misalnya diperoleh angka 716 bh.
  • Sekarang bisa kita lakukan Perhitungan, yaitu: Jumlah Batu bata Per-meter Persegi = 716 bh : 11,37 m2 = 63 bh/m2
Dengan Cara Menggunakan Rumus Yang Disesuaikan Dengan Ukuran Batu Bata Yang Akan Digunakan
  • Yaitu dengan cara Pengukuran terhadap "Panjang dan Tinggi" Batu bata terlebih dahulu, misalnya didapat nilai Panjang = 21 cm, Tinggi = 4,5 cm.
  • Menambahkan ketebalan Spesi Mortar terhadap "Sisi Atas dari Panjang Batu bata" dan "Sisi Samping dari Batu bata", misalnya penambahan Spesi Mortar adalah 2 cm.
  • Didapat nilai Efisiensi 1 buah Batu bata yang telah dilapisi Spesi Mortar (pada kedua sisi tersebut), Panjang menjadi = 23 cm, Tinggi menjadi = 6,5 cm.
Sekarang bisa kita lakukan Perhitungan, yaitu:
Luas Efisiensi 1 buah Batu bata + Mortar = 0,23 m x 0,065 m (satuan diubah dalam Meter)
= 0,01495 m2 - Berarti, Jumlah Batu bata Per-meter Persegi = 1 m2 : 0,01495 m2
= 67 bh/m2

Ada 1 Faktor lagi yang paling menentukan dalam Menghitung Jumlah Kebutuhan Batu bata ini, yaitu "Tebal Spesi Mortar". Ketebalan Spesi Mortar ini bisa sangat bervariasi jika pelaksanaan Pemasangan Dinding Batu bata dilakukan untuk dinding yang akan diplester, karena tidak ada keharusan tebalnya harus sama persis (seragam). Berbeda kalau Dinding Batu Bata ini didisain untuk di-Ekspose, tentu tebal Spesi Mortar ini harus dibuat persis sama tebal, agar tampak bagus dan rapi. Biasanya Dinding Bata yang akan di-Ekspose ini sebaiknya menggunakaan Batu Bata Klinker yang lebih Presisi dan Rapi. Semoga artikel cara menghitung kebutuhan batu bata merah per meter persegi untuk pemasangan dinding bata  ini bisa bermanfaat.

Cara Memilih Batu Bata Yang Bagus
  • Sebaiknya membeli batu bata dari 1 penjual. Membeli batu bata dari beberapa penjual sering kali didapatkan batu bata yang tidak sama ukurannya. Meskipun sama-sama tetap bisa digunakan, akan menyebabkan permukaan dinding tembok kurang rapi.
  • Sebelum membeli sebaiknya cek dulu kondisi fisik batu bata yang akan dibeli, jangan hanya lewat telepon.
  • Batu bata yang bagus mestinya ukurannya seragam, tidak besar kecil. Akan lebih baik jika bisa mendapatkan batu bata dengan ukuran yang lebih besar. Karena hal ini berarti akan menghemat pemakaian material bangunan.
  • Batu bata yang bagus biasanya memiliki permukaan yang relatif halus. Hal ini menandakan bahwa tanah yang digunakan adalah tanah liat yang bagus, dan menandakan tidak dicampur dengan bahan lainnya. ( Saat ini para pembuat batu bata terkadang mencampur bahan baku tanah liat dengan sekam, abu batu bara, pasir kali atau tanah yang jelek ). Permukaan batu bata yang halus dan rata juga menandakan proses pembakaran yang lebih baik ( rata ).
  • Warna batu bata yang bagus adalah merah tua. Akan lebih baik lagi jika berwarna merah tua agak abu-abu kebiruan. Ini menandakan proses pembakaran batu bata benar-benar matang.
  • Warna batu bata yang merah muda atau agak coklat menandakan proses pembakaran yang kurang matang dan sempurna ( tidak menggunakan kayu ).
  • Batu bata yang bagus kualitasnya seharusnya keras.

Ada beberapa cara mudah untuk mengetes kekerasan batu bata tanpa menggunakan alat :
Dengan dipukul-pukul. Batu bata yang berkualitas bagus dan keras akan mengeluarkan suara yang nyaring dan lepas. Ting-ting-tinggi. Sedang batu bata yang tidak keras sebaliknya. Suara yang dikeluarkan akan kurang nyaring dan tertahan saat dipukul-pukul, prek-prek-prek
Dengan dijatuhkan. Ambil dan angkat sebuah batu bata setinggi sekitar 1 meter atau lebih, lalu jatuhkan ke tanah. Batu bata yang keras dan bagus kualitasnya tidak akan patah apalagi remuk.

Cara Menghitung volume dinding 1 rumah dalam m2 Contoh cara mencari luasan dinding pada rumah dengan denah sebagai berikut, tinggi tembok rumah 3m. sedangkan tembok luar 1,2m.

Denah Dinding Rumah

Total panjang dinding =
  • tinggi 3m = A+B+C+D+E+H+J+K = 5+5+2,5+2,5+2,5+8,7+5,2+7,5=38,9m.
  • tinggi 1,2m =M+L+G =3,3+4,5+4=11,8m.
  • Luas dinding keseluruhan =
  • tinggi 3m =38,9m x 3m = 116,7m2.
  • tinggi 1,2m= 11,8m x 1,2m =14,16m2.
  • total luas dinding =130,86m2.
  • Luas pintu dan jendela =
  • Pintu jendela ruang tamu = (2,15 x 0,9)+(0,65 x 1,6) = 2,975m2.
  • Pintu ruang dapur = 2,15 x 0,9= 1,935m2.
  • Pintu kamar mandi /WC = 2,15 x 0,9 = 1,935m2.
  • Jendela ruang tidur depan = 1,35 x 1,5 = 2,025m2.
  • Jendela ruang tidur belakang = 0,7 x 1,5 = 1,05m2.
  • Jendela dapur = 0,7 x 1,2 = 0,84m2.
  • Total luas pintu dan jendela = 2,975m2 + 1,935m2 + 1,935m2 + 2,025 + 1,05 + 0,84 = 10,76 m2.
  • Volume dinding = luas dinding keseluruhan – luas pintu dan jendela
  • Luas dinding = 130,86m2 – 10,76m2 = 120,1 m2.
Jadi luas dinding pada gambar rumah tersebut adalah 120,1 m2. selanjutnya kita bisa menghitung kebutuhan materialnya, meliputi batu bata, pasir dan semen. caranya dengan melihat koefisien analisa harga satuan pasangan dinding batu bata.

Silahkan disebarkan dan dibagikan jika bermanfaat, dan jika anda berminat untuk copy paste juga dipersilahkan tidak perlu ijin lagi, semoga bermanfaat.
Share:

Analisa Harga Satuan Pekerjaan Rangka Baja Ringan

Bagaimana Cara Analisa Harga Satuan Pekerjaan Baja Ringan seringkali di temui terutama pada saat menghitung kebutuhan rangka atap baja ringan. ada beberapa cara menghitung rangka atap baja ringan bagi para perencana atau arsitek untuk menghitung kebutuhan atap baja ringan tentulah sulit karena dalam menganalisa haruslah di buktikan melalui praktek langsung di lapangan (praxis)

Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan perlu adanya suatu analisa untuk mempertanggung jawabkan suatu pekerjaan apabila pemberi pekerjaan (owner) meminta untuk membuktikan hasil hitungan. Analisa harga satuan pekerjaan hanya untuk pekerjaan penutup atap genteng metal (Metal Roof)

Analisa rangka atap baja ringan tergantung pada penutup atap dan beban berat dari genteng tentu setiap analisa berbeda-beda hitungannya.

Rumus Estimasi harga rangka atap baja ringan = Luas x Harga permeter

Misalkan :

Panjang = 12m

Lebar = 6m

Kemiringan 30° = 0,8660

Luas = Panjang X Lebar = 12m x 6m ÷ 0,8660 = 83m2

Estimasi Harga rangka atap baja ringan tersebut adalah 83m2 x Rp. 110.000 = Rp. 9.130.000.

Share:

SITEMAP

Postingan Populer

Label