Cara Simple Menghitung Luasan Volume Atap Baja Ringan Pakai Rumus

Trik atau Cara Simple Menghitung Luasan Volume Atap Baja Ringan Pakai Rumus sangat mudah dipahami, hanya memerlukan sedikit tekhnik sederhana sehingga luasan real sangat mendekati dengan luasan atap baja ringan menghitung pakai rumus. Rangka atap baja ringan adalah sebuah perkembangan teknologi baru struktur atap yang mana menggunakan baja kuat tetapi ringan. Baja yang digunakan adalah baja jenis cold rolled coil (CRC) yang memiliki mutu yang tinggi (Kuat tarik 550 Mpa) dengan bentuk profil seperti huruf C atau O. Rangka atap baja ringan memiliki beberapa elemen utama, yaitu kuda-kuda dan bracing, reng, baut, dinabolt dan talang jurai.

Banyak yang belum mengetahui bagaimana cara menghitung atau menentukan kerangka besi atau sejenisnya, hal itu dikarenakan untuk mengetahui luas total dari rangka atap baja tersebut memerlukan teknik khusus yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang terlebih lagi bagi yang masih awam soal teknik bangunan, fungsi utama dari menghitung luas yaitu anda bisa mengetahui berapa keperluan dari baja yang anda butuhkan untuk membuat hingga jadi, dengan begitu anda tidak lagi kesulitan untuk mengetahui berapa besaran rupiah yang nantinya dikeluarkan. Selain itu dengan menghitung sendiri luas rangka atap baja ringan maka anda tidak perlu repot-repot mencari kontraktor atau tukang bangunan.

Bisa dikatakan cara menghitung luas rangka atap baja ringan gampang-gampang susah, hal itu berkaitan dengan kebiasaan ataupun teknik yang harus dipelajari. Bagi orang yang sudah mengetahui tata caranya maka bisa dikatakan sangat mudah sekali namun buat mereka yang masih baru pertama kali mencoba atau beberapa kali sudah pasti mengalami kesulitan bahkan bisa membuat frustrasi. Untuk itu kami sarankan Anda terus mencoba belajar cara menghitung luas rangka atap baja ringan tersebut hingga benar-benar bisa jadi dengan demikian teknik tersebut bisa anda gunakan sewaktu-waktu.

Ada beberapa keuntungan rangka atap baja ringan bila dibanding dengan rangka atap baja konvensional, yaitu :
Material atap baja ringan memiliki kekuatan yang tinggi tetapi memiliki bobot yang ringan sehingga menghemat struktur bangunan.

1. Lebih tahan karat dan tidak memerlukan finishing cat lagi.
2. Mutu materialnya tidak berubah-ubah sehingga tidak lapuk karena usia lanjut.
3. Material baja ringan tidak terpegaruh serangan rayap.
4. Material baja ringan termasuk material yang ramah lingkungan.
5. Mudah pemasangannya dan lebih cepat, bisa dipabrikasi terlebih dahulu lalu dipasang di lokasi.

Dalam penawaran, rangka atap baja ringan biasanya dihitung dalam satuan m2. Untuk menghitung volume rangka atap baja ringan bisa dipakai rumus sebagai berikut :

Misalkan ukuran sebuah bangunan adalah 9 x 9 meter dengan overstek masing-masing di keempat sisi 1 meter dengan derajat kemiringan 35 derajat, maka dapat kita hitung volume rangka atap baja ringan bangunan tersebut sebagai berikut :

Rumus : Cara Menghitung Atap Baja Ringan

Panjang Bangunan = 9 + 1 + 1 = 11 m
Lebar Bangunan = 9 + 1 + 1 = 11 m
Derajat Kemiringan = cos 35 = 0.819
Volume = 11 x 11 / 0.819 = 147.7 m2

Jadi hasilnya volume atap tersebut yaitu 147.7 m2

Sangat mudah bukan? jadi Cara Simple Menghitung Luasan Volume Atap Baja Ringan Pakai Rumus ini memang sangat membantu untuk mengestimasi kebutuhan material dan juga harga per meter persegi rangka atap baja ringan sesuai dengan budget anda. Semoga bermanfaat dan apabila anda memiliki rencana pembangunan rumah baru ataupun renovasi atap menggunakan baja ringan, kami siap membantu anda secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pemasangan rangka dan atap.

Share:

Cara Menghitung Jumlah Genteng Rumah Secara dengan Mudah dan Tepat

Apa anda mengetahui dengan pasti jumlah genteng yang berfungsi sebagai atap rumah anda? Lalu untuk apa sebenarnya jika kita mengetahui jumlah pasti genteng yang kita gunakan sebagai atap rumah? Perhitungan dan pengetahuan secara pasti tentang jumlah genteng sebagai atap genteng rumah bukan hanya dibutuhkan ketika akan melakukan prosesi bangun rumah saja. melainkan juga dibutuhkan pada genteng harus diganti karena tak layak lagi digunakan, mulai mengalami kebocoran atau rusak.

Pengetahuan ini tak hanya harus dimiliki oleh para kontraktor dan pekerja bangunan saja. akan tetapi juga harus dimiliki oleh si penghuni rumah. Pengetahuan tentang jumlah genteng yang digunakan sebagai atap rumah dapat berguna jika sewaktu-waktu anda harus mengganti atap genteng anda. Ketika anda telah mengetahui jumlah pasti genteng rumah yang anda gunakan, secara otomatis akan membantu memudahkan pekerjaan dan dapat meminimalisasi pengeluaran anngaran renovasi rumah. Akan tetapi masih banyak sekali yang tidak mengerti cara tepat untuk menghitung jumlah genteng dengan benar. Berikut ini adalah cara-cara mudah yang digunakan agar anda bisa menghitung atap genteng rumah anda dengan mudah dan tepat :

  1. Melakukan Perhitungan Genteng Rumah Berdasarkan Luas Atap

Jumlah luas yang ada pada atap rumah anda bisa dijadikan acuan dalam perhitungan jumlah keseluruhan pada genteng rumah anda. Cara ini tergolong ke dalam teknik matematis dengan perhitungan logika. Pertama-tama anda harus mengetahui dengan pasti jumlah luas atap rumah anda untuk dapat mengetahui dengan jelas berapa jumlah genteng yang anda butuhkan dalam kegiatan bangun rumah. Agar lebih mudahnya, perhatikan contoh studi kasus berikut ini :

Jika luas atap rumah anda adalah 10 meter x 9 meter = 90 m2 pada tiap sisinya. Maka jumlah total luas atap menjadi 90 meter x 2 (jumlah pada sisi atap) = 180 m2. Jika anda akan menggunakan jenis genteng plentong / kodok (setiap 1 m2 berisikan 25 buah). Oleh karenanya jumlah genteng yang anda butuhkan adalah sebanyak 180 x 25 = 4.500 buah.

2. Menghitung Jumlah Genteng Rumah Berdasarkan Panjang dan Lebar Pondasi dan Teras Rumah

Panjang dan lebar pada pondasi bangun rumah juga dapat dijadikan patokan dalam perhitungan jumlah genteng pada bangun rumah anda. Perhatikan contoh kasus berikut ini :

Jika panjang dan lebar pada sebuah rumah adalah 9 meter dan 6 meter, maka luas = (9 + 1) x (6 + 1) = 70 m2. Dengan perhitungan tersebut, maka berapakah jumlah genteng yang dibutuhkan? Jumlah minimum genteng yang dibutuhkan adalah sejumlah 70 x 35 = 2450 buah genteng.

Kita juga perlu untuk melakukan perhitungan terhadap teras rumah, dengan perhitungan apabila luas teras = 5 meter x 4 meter = 20, maka 20 x 35 = 700 buah genteng. Jadi, total keseluruhan jumlah minimal genteng yang anda butuhkan adalah 3150 buah.

Perlu diingat pada saat pemesanan genteng rumah, sebaiknya jumlah yang dipesan sedikit dilebihkan. Misalnya jika anda membutuhkan 100 buah genteng, maka lebihkan menjadi 130 genteng atau sesuai dengan perkiraan anda. Hal ini berguna sebagai antisipasi apabila terjadi kebocoran, kerusakan, atau cacat pada genteng. Anda bisa menggantinya dengan sisa genteng yang sebelumnya telah anda lebihkan dalam pemesanannya.

Demikian beberapa kiat untuk menghitung jumlah genteng yang akan berguna bagi kegiatan bangun rumah, renovasi rumah, dan lainnya. Jika anda ingin berkonsultasi dengan kami penyedia jasa bangun rumah, renovasi rumah, dan desain rumah. Anda dapat menghubungi kontack yang tersedia dalam website ini. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Share:

Contoh hitung kebutuhan besi untuk cor dak lantai beton

Ini kita buatkan contoh menghitung kebutuhan besi untuk cor dak lantai beton yang sering dipakai untuk rumah, gedung, jembatan, jalan atau struktur lainya. cara menghitungnya cukup sederhana dan mudah namun perlu ketelitian agar hasil perhitungan nantinya tidak salah. Akan sangat baik jika saat pelaksanaan pembangunan bisa membeli atau mendatangkan besi dalam jumlah pas, o.k langsung saja kita mulai penjelasanya

Misalnya kita akan membuat plat lantai beton ukuran 3m x 6m, tebalnya 12 cm, besi yang digunakan adalah 10-200 (artinya besi diameter 10mm dipasang dengan jarak 200 mm). besi dipasang pada bagian atas dan bawah.

Jumlah besi Arah datar ( panjang 6m)

  • Sepanjang 6m ada berapa batang besi jika jarak pemasanganya 20 cm? untuk mengetahuinya dapat dihitung begini = 6m : 0,2 m = 30 bh. karena dipasang atas dan bawah maka ada 30bh x 2 = 60 bh batang.
  • 1 batangnya berapa m? kita lihat jarak sisi tegaknya yaitu 3m.
  • Nah.. jumlah batangnya sudah kita ketahui, panjang perbatangnya juga sudah kita ketahui. jadi total besi yang diperlukan yaitu 60 bh x 3m = 180 m.

Jumlah besi Arah tegak (panjang 3m)

  • Langkah perhitunganya sama seperti langkah perhitungan pada arah datar, jumlah besi yang terpasang 3m : 0.2 m = 15bh, dipasang atas bawah jadi ada 30bh.
  • 1 batangnya mempunyai panjang 3m,
  • Panjang besi perbatang yaitu 30bh x 6m = 180m.

Jadi total kebutuhan besinya adalah 180 m + 180 m = 360 m. jika panjang besi perbatang 12 m , maka bisa kita cari tahu berapa batang butuhnya. caranya yaitu 360 m : 12 m = 30 batang.

Jika hendak mengetahui berapa kg butuhnya, maka bisa melihat tabel besi untuk mengetahui berat besi diameter 10mm permeternya. dari tabel tersebut dapat kita lihat berat besi 10 polos permeter yaitu 0,617 kg. jadi total berat yang dibituhkan adalah 0,617 kg x 180 m = 111,06 kg.

Kebutuhan beton pada plat tersebut dapat kita hitung 3m x 6m x 0,12m = 2,16m3.

 

Kesimpulan kebutuhan besi, jadi untuk membuat plat beton ukuran 3m x 3m, dengan besi tulangan 10-200 dua lapis atas bawah, kita butuhkan besi sebagai berikut

  • Ukuran Pelat = 3 m x 6 m
  • Besi 10 – 200
  • Jumlah m = 180 m
  • Jumlah batang = 30 btg
  • Jumlah berat = 111,06 kg
  • Beton = 2,16m3.

 

Mudah kan.. berikutnya kita akan jelaskan bagaimana cara menghitung kebutuhan besi untuk balok dan kolom, silahkan dibaca-baca dan dikasih saran kritik masukan 🙂

Share:

Cara menghitung kebutuhan m3 beton untuk cor jalan raya

Akhir-akhir ini kit banyak menemui pembangunan jalan baru yang lebih banyak memakai material beton dibanding asphalt, hal ini dipengaruhi oleh kemudahan dalam pengadaan bahan bangunan, kecepatan pengerjaan, serta biaya yang lebih murah. nah.. disini kita berikan penjelasan tentang cara menghitung kebutuhan m3 beton untuk cor jalan raya, semoga berguna.

Rumus volume cor jalan beton


volume cor jalan beton
kebutuhan m3 cor beton jalan raya = lebar jalan x panjang jalan x ketebalan cor
misalnya kita akan mengecor jalan sepanjang 400m, lebarnya 3m, setebal 30cm, maka membutuhkan beton sebanyak 400m x 3m x 0,3m = 360m3.

Menghitung kebutuhan truck mixer beton

Tadi kita sudah tahu bahwa yang dibutuhkan adalah sebanyak 360m3, selanjutnya bisa memesan kepada supplier beton readymix sesuai volume yang diperlukan, tau bisa memesanya dalam satuan truck, tapi kita perlu tahu berapa kapasitas muat satu buah truck, misalnya menggunakan yang ukuran
  • jika truck isi 7m3 = 360m3 / 7m3 = 52 truck
  • jika truck isi 9m3 = 360m3 / 9m3 = 40 truck
  • jika truck isi 12m3 = 360m3 / 12m3 = 30 truck

Menjawab pertanyaan kebutuhan volume cor jalan beton

Dengan penjelasan diatas, maka kita bisa menjawab pertanyaan dari pak anton
Anton = “numpang nanya gan, untuk kebutuhan coran jalan, berapa kubik coran yang harus saya sediakan untuk ukuran 33 meter, dikali dalemnya 25 cm itu sudah saya global hitungannya jadi 33 meter dari semua ukuran. kira2 butuh berapa kubik gan, terimakasih”
Sayangnya dalam pertanyaan tersebut tidak dijelaskan mengenai lebar jalan, barangkali yang menanyakan belum tahu rumus menghitung volume cor beton yang berbentuk balok persegi, sehingga data lebarnya tidak dijelaskan, tapi agar bisa dihitung, maka kita buatkan asumsi saja, seandainya lebar jalan 1.5, 3, atau 4 m.
Volume m3 beton
  • jika lebar 1,5m = 1,5m x 33m x 0,25m = 12,375 m3.
  • jika lebar 2m = 2m x 33m x 0,25m = 16,5 m3.
  • jika lebar 3m = 3m x 33m x 0,25m = 24,75 m3.

Dengan menghitung secara tepat maka mengurangi resiko kerugian akibat pembuangan sisa beton tidak terpakai, atau tukang bangunan tidak sampai menganggur karena mengunggu supplai beton yang kurang dari kebutuhan.
Share:

menghitung kebutuhan bata batako per m2

Menghitung kebuthan bata batako per m2 dapat dilakukan dengan cara mencari jumlah bata atau batako yang terpasang pada dinding dengan satuan luas m2 yang untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan cara membuat gambar pasangan dinding atau melakukan uji coba secara langsung dilapangan untuk mengetahui jumlah kebutuhan batako per m2. sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu berapa ukuran panjang dan lebar batu bata yang akan dihitung jumlah kebutuhan tiap meter persegi, namun jika ingin menghitung per meter kubik maka diperlukan data tinggi batu bata untuk menghitung volumenya, contohnya untuk batu bata ukuran tebal 10 cm x lebar 5 cm x panjang 20 cm dapat dibuat gambar pemasangan dinding batu bata ukuran 1 m x 1 m seperti pada gambar pasangan batu bata dan batako dibawah ini

Ukuran batu bata 5cm x 10cm x 20cm

pada gambar diatas pasangan dinding dengan jarak spesi adukan antar bata 2 cm, jumlah batu bata utuh yang bertuliskan ilmurumah.com adalah 56 buah sedangkan yang setengah bata ada 14 buah dan jika digunakan satu bata utuh adalah 7 buah, jadi jumlah kebutuhan batu bata per m2 adalah 56 bh + 7 bh = 63 bh. harga batu bata per buah adalah +/- Rp.300,00

Ukuran batako 10cm x 20cm x 40cm

Pada gambar diatas batako dipasang dengan jarak spesi adukan 2 cm, jumlah batako utuh yang bertuliskan ilmurumah.com ada 8 bh sedangkan batako terpotong apabila digabungkan ada 3 bh maka kebutuhan batako per m2 adalah 8 bh + 3 bh = 11 bh. Harga batako per buah adalah +/- Rp.1500,00.

Untuk material lainya dengan ukuran berbeda seperti selcon atau batu bata yang dipesan dengan ukuran khusus maka dapat dihitung dengan langkah seperti diatas, untuk mengetahui total kebutuhan batu bata pada sebuah rumah maka dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah batu bata per m2 dengan volume luas total pasangan batu bata, misalnya suatu dinding ukuran panjang 9 m setinggi 3 m berarti mempunyai luas 27 m2 maka kebutuhan batu bata untuk dinding tersebut adalah 27 m2 x 63 bh = 1701 bh. demikian cara menghitung kebutuhan batu bata dan batako per m2, selanjutnya adalah belanja ke toko bangunan 🙂

Share:

analisa harga satuan menggali 1m3 tanah biasa

Analisa harga satuan menggali 1m3 tanah biasa itu dibedakan menurut kedalamanya karena hal itu akan berpengaruh pada tingkat kesulitan serta kecepatan dalam pengerjaan. dalam pelaksanaanya bisa dikerjakan secara manual dengan alat cangkul oleh tenaga tukang gali, namun untuk pekerjaan dengan skala besar dan medan yang sulit bisa memanfaatkan alat berat seperti bego atau excavator.

Pekerjaan Galian Tanah

ada bermacam pekerjaan yang pelaksanaanya berhubungan dengan penggalian tanah, misalnya pembuatan lantai basement gedung, pondasi bangunan, pembuatan liang lahat, serta lainya.

 

analisa harga satuan menggali 1m3 tanah biasa

Berdasarkan “PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, nomor 28/PRT/M/2016, tentang pedoman analisis harga satuan pekerjaan bidang pekerjaan umum halaman 93- 94 menginformasikan bahwa koefisien analisa harga satuan menggali 1m3 tanah biasa secara manual adalah sebagai berikut

Pekerjaan
PekerjaMandorSatuan
1m3 galian tanah biasa sedalam ≤ 1m0,56300,0563OH
1 m3 galian tanah biasa sedalam > 1 m s.d. 2 m0,67500,0675OH
1 m3 galian tanah biasa sedalam > 1 m s.d. 2 m0,76000,0760OH
1 m3 galian tanah biasa > 3 m, untuk setiap penambahan kedalaman 1 m0,07500,0075OH

Kata OH pada koefisien tersebut merupakan kependekan dari kata ongkos harian.

 

Contoh perhitungan analisa harga menggali 1m3 tanah biasa

Misalnya kita akan membuat pondasi rumah sedalam 1m dengan volume galian tanah 100m3, harga upah pekerja tukang gali didaerah lokasi pembangunan adalah Rp.100.000,- perhari sedangkan upah mandor Rp.150.000,- perhari. berapakah total biaya yang dibutuhkan untuk menggali tanah pada pekerjaan pondasi rumah tersebut.

  • Volume galian tanah= 100m3, mengenai cara perhitungan volume galian tanah bisa baca artikel yang berjudul cara menghitung volume m3 galian tanah
  • Pada analisa galian tanah biasa sedalam 1m, kita dapatkan koefisien 0,5630 OH pekerja dan 0,0563 OH mandor.
  • pekerjan = 100m3 x 0,5630 x Rp.100.000,- = Rp.5.630.000,-
  • Mandor = 100m3 x 0,0563 x Rp.150.000,- = Rp.844.500,-
  • Jadi total biaya pekerjaan galian tanah = Rp.5.630.000,- + Rp.844.500,- = Rp.6.474.500,- (enam juta empat ratus tujuh puluh empat ribu lima ratus rupiah).

Begitulah penjelasan sekaligus contoh perhitunganya, semoga beguna 🙂

Share:

Cara menghitung volume m3 galian tanah

Pelaksanaan pembangunan terutama pekerjaan pondasi itu banyak berhubungan dengan tanah entah itu galian maupun urugan atau dalam bahasa inggris disebut cut and fill, terkadang kita memerlukan data volume galian atau urugan yang dikerjakan, ini dipakai sebagai dasar untuk mengadakan kontrak perjanjian borongan, atau untuk mendatangkan atau membuang tanah. nah.. sebagai bahan referensi disini kita buatkan contoh cara menghitung volume m3 galian tanah.

Contoh menghitung volume m3 galian tanah

Misalnya kita akan membangun sebuah rumah tinggal yang menggunakan pondasi batu kali, disitu tanahnya digali dulu, jika pondasinya berbentuk trapesium sedalam 80cm, lebar bawah 60cm, dan lebar atas 30cm. total panjang pondasi 90m. berapa volume m3 galian tanahnya? mari kita hitung bersama,

Penampang galian berbentuk trapesium sedalam 80cm, lebar bawah 60cm, lebar atas 100cm, agar lebih mudah dalam membayangkan bentuknya, maka kita buatkan gambar ilustrasinya seperti ini.

Volume pasangan pondasi batu kali

  • penampang pasangan batu kali berbentuk trapesium maka rumus luasanya adalah jumlah sisi sejajar dibagi dua dikalikan tinggi yaitu = ((0,6m+0,3m)/2) x 0,8m = 0,36m2.
  • Lalu volumenya bisa dihitung dengan cara luas penampang x panjang pondasi = 0,36m2 x 90m = 32,4m3

Volume galian tanah

maka luas penampang dan volume galian tanahnya yaitu

  • Luas penampang galian = ((0,6m+1m)/2) x 1m = 0,8 m2
  • Volume galian tanah = 0,8m2 x 90m = 57,6 m3.

Jadi kita tahu bahwa total volume galian tanahnya adalah tujuh puluh dua meter kubik.

Volume urugan tanah kembali

setelah dipasang pondasi batu kali lalu bekas galian diurug kembali, jadi volume urugan tanahnya bisa kita hitung dengan cara volume galian tanah dikurangi volume pondasi batu kali

  • Volume urugan tanah kembali = 57,6 m3 – 32,4m3 = 25,2 m3.

 

Dari contoh cara menghitung volume m3 galian tanah tersebut kita dapatkan

  • volume pondasi batu kali 32,5m3
  • volume galian tanah = 57,6m3
  • volume urugan tanah kembali = 25,2m3

intinya yaitu kita cari tahu seperti bangun ruang apakah bentuk medan yang mau diurug, lalu kita gunakan rumus sesuai dengan bangun ruang tersebut, semoga bermanfaat.

Share:

volume kolom praktis 15cm x 15cm rumah 1 lantai

Dewasa ini sedang banyak proyek pembangunan rumah tinggal dengan struktur beton bertulang, tak peduli entah itu di pedesaan maupun perkotaan sangat banyak yang memilih untuk menggunakan jenis material ini karena kemudahan dalam mendapatkanya. nah.. sebagai bahan referensi, ini kita uraikan secara khusus mengenai cara menghitung volume kolom praktis 15cm x 15cm rumah 1 lantai yang menggunakan konstruksi beton bertulang, untuk memudahkan perhitungan kita coba gunakan gambar rumah tipe 36 dengan 2 bh kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan teras. o.k beginilah tutorialnya.

Contoh menghitung volume kolom praktis rumah satu lantai

misalnya kita akan membangun rumah tipe 36 ukuran 6m x 6m yang jumlah kolom praktisnya ada 14bh, dengan gambar denah dan detail kolom seperti ini.

Jika kita perhatikan gambar rumah beserta detail kolom praktis ukuran 15cm x 15cm tersebut maka bisa diketahui berapa jumlah dan volumenya, kolom praktisnya terlihat berupa kotak hitam yang jumlahnya ada 14bh, jika rumahnya setinggi 3m, maka volumenya yaitu

  • Volume beton kolom praktis = 0,15m x 0,15m x 3m x 14bh = 0,945m3.
  • Volume besi tulangan pokok diamater 10mm = 4bh x 3m x 14bh = 168m, jumlah batang = 168m/12m =14btg.
  • Volume besi begel diameter 8mm ukuran jadi 10cm x 10cm yang dipasang tiap jarak 20cm = (3m x 14bh) /0,2m = 210bh. itu kalau beli begel jadi, kalau buat begel sendiri berarti kita perlu tahu panjang perbuahnya lalu dikalikan jumlahnya, panjang begel perbuah = 0,1+0,1+0,1+0,1+0,025+0,025 = 0,45m, total kebutuhan panjang besi D8 = 0,45m x 210bh = 94,5m, kebutuhan batang = 94,5m/12m = 8btg.

Jadi kita untuk membuat kolom praktis 1 rumah tersebut diperlukan beton sebanyak 0,945m3 besi D10 sebanyak 14btg, dan begel D8 jika beli jadi ukuran 10cm x 10cm sebanyak 210bh, jika buat sendiri perlu besi D8 sebanyak 8 batang.

Prinsip ini juga berlaku untuk perhitungan volume struktur beton bertulang bagian lainya seperti sloof, kolom lantai 2, balok, serta yang lain. mengenai perhitungan volume bekistingnya bisa menyesuaikan posisi pemasangan kolom.

Share:

Mengenal Perbedaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) Dan Lapis Perekat (Tack Coat)

Kali ini akan membahas mengenai cara membedakan lapis resap pengikat (prime coat) dan lapis perekat (tack coat) pada konstruksi jalan raya, mungkin masih ada sedikit dari kita yang kurang paham tentang perbedaan keduanya. Untuk penjelasan lengkapnya dapat dilihat di bawah ini.


Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

perbedaan lapis resap pengikat prime coat dan lapis perekat tack coat
Gambar pelaksanaan lapis resap pengikat (prime coat) menggunakan asphalt distributor

Lapis resap pengikat atau yang disebut juga dengan prime coat merupakan lapisan ikat aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi agregat Klas A. Lapis resap pengikat biasanya dibuat dari aspal dengan penetrasi 80/100 atau penetrasi 60/70 yang dicairkan dengan minyak tanah. Volume yang digunakan berkisar antara 0,4 sampai dengan 1,3 liter/ m2 untuk lapis pondasi agregat kelas A dan 0,2 sampai 1 liter/m2 untuk pondasi tanah semen. Setelah pengeringan selama 4 sampai 6 jam, bahan pengikat harus telah meresap kedalam lapis pondasi. lapis resap pengikat yang berlebih dapat mengakibatkan pelelehan (bleeding) dan dapat menyebabkan timbulnya bidang geser. Oleh karena itu, untuk daerah yang berlebih ditabur dengan pasir halus dan dibiarkan agar pasir tersebut diselimuti aspal.

Fungsi dari lapis resap pengikat antara lain :
– Memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan campuran aspal
– Mencegah lepasnya butiran lapis pondasi agregat (segregasi) jika dilewati kendaraan sebelum dilapis dengan campuran aspal.
– Menjaga lapis pondasi agregat dari pengaruh cuaca, khususnya hujan. Sehingga air tidak masuk ke dalam lapisan pondasi agregat yang dapat mengakibatkan kerusakan struktur jalan.

Lapis Perekat (Tack Coat)

pengertian lapis perekat tack coat
Gambar pelaksanaan lapis perekat (tack coat) menggunakan asphalt distributor

Lapis perekat (tack coat) merupakan lapisan aspal cair yang diletakkan di atas lapisan beraspal atau lapis beton semen sebelum lapis berikutnya dihampar. Lapis perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara lapis lama dengan baru

Bahan lapis perekat terdiri dari aspal emulsi yang cepat menyerap atau asapal keras pen 80/100 atau pen 60/70 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal. Pemakaiannya berkisar antar 0,15 liter/m2 sampai 0,50 liter /m2. Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat.

Tata Cara Pelaksanaan

cara pelaksanaan pembersihan permukaan jalan
Gambar pembersihan permukaan jalan menggunakan air compressor

Pemasangan lapis resap pengikat atau lapis perekat dilaksanakan setelah permukaan lama dibersihkan dengan air compressor, sehingga tekstur perkerasan lama menjadi bersih dan terlihat jelas.

cara kerja hand spayer pada pekerjaan lapis resap pengikat prime coat dan lapis perekat tack coat
Gambar penyemprotan lapis perekat (tack coat) menggunakan hand sprayer

Penyedia jasa sebelum dilakukan penyemprotan, batas permukan yang akan disemprot harus diukur dan ditandai. Pelaksanaan penyemprotan lapis resap pengikat dan lapis perekat menggunakan alat asphalt distributor. Asphalt distributor adalah truk atau kendaraan lain yang dilengkapi dengan aspal, pompa, dan batang penyemprot. Umumnya truk juga dilengkapi dengan pemanas untuk menjaga temperatur aspal. Apabila diizinkan oleh direksi pekerjaan, pelaksanaannya dapat menggunakan alat penyemprot tangan (hand sprayer). Hand sprayer sering digunakan untuk daerah – daerah yang sulit dijangkau dengan Asphalt Distributor. Agar memperoleh hasil merata, sebaiknya pelaksanaanya dikerjakan oleh operator terampil dan telah teruji coba dengan baik.

Kondisi Cuaca yang diizinkan untuk bekerja
Lapis resap pengikat dan lapis perekat hanya disemprot saat kondisi permukaan jalan dala keadaan kering, dan tidak boleh dikerjakan saat angin kencang, huja atau akan terjadinya hujan.

Untuk kali ini pembahasan kita mengenai perbedaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) dan Lapis Perekat (Tack Coat) cukup sampai disini dulu ya Sobat. Penjelasan selengkapnya dapat dibaca pada Divisi 6 Spesifikasi umum 2010 Revisi 3 Direktorat Jendral Bina Marga.
Share:

Cara Menghitung Volume Dan Kebuhan Material Jalan Rabat Beton

Pembangunan jalan terus dilakukan di berbagai daerah, ada yang menggunakan perkerasan lentur dan perkerasan beton. Pada jalan perkampungan terkadang sering digunakan metode jalan rabat beton. Oleh karena itu pembahasan kita kali ini tentang cara menghitung volume dan kebutuhan material jalan rabat beton.

Berdasarkan gambar di atas, Diketahui
- Panjang jalan = 300 m
- Lebar jalan = 3,5 m
- Tebal jalan =0,3 m
- Metode (1Pc : 2Ps : 3Kr)
Ditanya : Volume dan kebutuhan material jalan rabat beton???
Jawaban :
Perhitungan volume jalan rabat beton
- Volume jalan rabat beton = panjang x lebar x tebal
- Volume jalan rabat beton = 300 x 3,5 x 0,3
- Volume jalan rabat beton = 315 m3

Perhitungan kebutuhan material jalan rabat beton
- Kebutuhan material beton metode (1Pc : 2Ps : 3Kr) per m3
Semen (Pc) = 1/6 per m3
Pasir (Ps) = 2/6 per m3
Kerikil (Kr) = 3/6 per m3
Air = 215 liter

- Kebutuhan material beton metode (1Pc : 2Ps : 3Kr) untuk 315 m3 beton
Semen (Pc) = 1/6 x (315 m3) = 52,5 /0,024  = 2187,5 = 2187 sak semen
Pasir (Ps) = 2/6 x (315 m3) = 105 m3
Kerikil (Kr) = 3/6 x (315 m3) =157,5 m3
Air = 215 liter x 315 =67.725 liter

Untuk menghasilkan beton kualitas baik, sebaiknya dapat mengambil atau menggunakan komposisi sesuai dengan kekuatan dan job mix design beron yang telah direncanakan.

Demikian pembahasan ini mengenai cara menghitung volume dan kebutuhan material jalan rabat beton. Semoga bermanfaat…

Share:

Cara Menghitung Kebutuhan Cat Tembok/Dinding

Menghitung Kebutuhan Cat Tembok sangat diperlukan dalam menganalisa berapa jumlah cat yang dibutuhkan dalam 1 ruangan tersebut.Untuk mengetahuinya langsung saja membaca panduannya berikut ini :

Menghitung Kebutuhan Cat Dinding

Rumus :

Kebutuhan Cat = Luas Dinding / luas 1 liter
Standard pemakaian cat (10 - 12) m2/liter, tiap pelapisan.

Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m. dengan tinggi dinding 3m.

Kebutuhan Cat adalah
= (2 x (3m + 4m)) x 3m / (12 m2/liter)
= 14 m x 3m / (12 m2/liter)
= 42 m2 / (12 m2/liter)
= 3.5 liter

Artinya kebutuhan Cat untuk ruangan 3m x 4m.
untuk 1x pelapisan butuh 3,5 liter
untuk 2x pelapisan butuh 7 liter atau 3 kaleng cat @ 2,5 liter

Catatan :
  • 1 Kaleng Cat berisi 2,5 liter, ada juga yang 5 liter.
  • 1 Pail (= ember) Cat berisi 20 liter.
- Pelarutan atau pengeceran dengan menambahkan air bersih 5%-25% dari jumlah cat. Aduk hingga rata sebelum digunakan.
- Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna, dibutuhkan minimum 2x pelapisan.

Bila anda membeli cat dalam satuan kg
Rumus diatas dikalikan koeffisien 1.4
untuk 1 x pelapisan butuh 3,5 liter x 1.4 = 4.9 kg
untuk 2 x pelapisan butuh 7 liter x 1.4 = 9.8 kg

Cara menghitung luas dinding yang akan di Cat, masih kasar, karena belum dikurangi dengan lubang pada dinding seperti : pintu, jendela, lubang angin dsb.

Sekian dulu informasi mengenai Cara Menghitung Kebutuhan Cat Tembok untuk rumah anda semoga ini bisa bermanfaat dikemudian hari.
Share:

Cara Pengujian Slump Test

Kali ini Kita akan membahas mengenai cara pengujian slump test beton, jika terlibat dalam pekerjaan pengecoran, biasanya kita mengetahui apa itu slump test. Penjelasan selengkapnya di bawah ini.

cara mengukur nilai slump test
Gambar Menentukan Nilai Pengujian Slump Test

Pendahuluan

Dalam suatu konstruksi bangunan, beton merupakan bagian yang penting. Oleh karena itu, analisa dan penelitian terhadap materi dan proses terbentuknya beton sangat dibutuhkan. Salah satu analisa yang dilakukan ketika dilakukan pengecoran adalah dengan melakukan slump test. Pengujian Slump Test pada beton plastis dengan ukuran agregat maksimum 37,5 mm sebelumnya tidak ada ketentuan maksimum ukuran agregat kasarnya.

Slump test bertujuan untuk untuk memantau homogenitas dan workability (kemudahan pengerjaan beton segar) adukan beton segar dengan suatu kekentalan tertentu yang dinyatakan dengan satu nilai slump. Alat yang digunakan untuk pengujian slump dinamakan Kerucut Abrams yang terbuat dari logam. Campuran beton yang terlalu cair dapat menyebabkan mutu beton menjadi rendah dan lama mengering. Sedangkan campuran beton yang terlalu kering dapat menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk dicetak. Pengujian slump test dapat dilakukan di laboratorium maupun di lapangan (saat dilakukan pengecoran).

Alat-Alat yang Diperlukan Untuk Pengujian Slump Test

1. Kerucut Abrams.
2. Batang Baja Penusuk
alat uji slump test
Gambar Tampak Alat Kerucut Abrams untuk Slump Test

Langkah-langkah Pengujian Slump Test

1. Basahi cetakan agar tidak menyerap dan letakkan di atas permukaan yang datar.
2. Isi setiap 1/3 bagian slump test beton segar (fresh concrete) dan ditumbuk sebanyak 25 kali dengan menggunakan batang baja penusuk hingga penuh.
3. Ratakan permukaan beton pada bagian atas cetakan dengan cara menggelindingkan batang penusuk di atasnya.
4. Lepaskan segera cetakan dari beton dengan cara mengangkat dalam arah vertikal secara-hati-hati.
5. Setelah beton menunjukkan penurunan pada permukaan, ukur segera slump dengan menentukan perbedaan vertikal antara bagian atas cetakan dan bagian pusat permukaan atas beton. 

Nilai Slump = Tinggi alat slump – tinggi beton setelah terjadi penurunan.

gambar teknik pengujian sulmp tes secara benar
Gambar Illustrasi Pengujian Slump Test


Tabel nilai slump test direkomendasikan untuk berbagai tipe kontruksi

jenis konstruksi untuk uji slump test

Jadi Pembahasan Kitasipil mengenai cara pengujian slump test, Semoga bermanfaat penjelasan selengkapnya mengenai Pengujian Slump test dapat dilihat pada (baca selengkapnya pada SNI 1972-2008). Semoga bermanfaat..
Share:

Cara Menghitung Volume Laston AC-WC AC-BC Dan AC-Base

kali ini Kita akan membahas tentang cara menghitung Volume Laston AC-WC, AC-BC dan AC-Base. Sebagai perkenalan simak sedikit penjelasan tentang bahan ini.

gambar lapisan laston AC-WC AC-BC AC Base

Di Indonesia, Aspal beton (Asphalt Concrete atau AC) yang disebut juga dengan Laston (Lapisan Aspal Beton) merupakan lapis permukaan struktural atau lapis pondasi atas. Aspal beton terdiri dari tiga macam lapisan, yaitu Laston Lapis Aus (Asphalt Concrete-Wearing Course atau AC-WC), Laston Lapis Permukaan Antara (Asphalt Concrete - Binder Course atau AC-BC) dan Laston Lapis Pondasi (Asphalt Concrete- Base atau AC-Base). Ketebalan nominal minimum AC-WC adalah 4 Cm, AC-BC adalah 6 Cm, AC-Base dan 7,5 Cm.


Rumus menghitung Volume Laston/Aspal Hotmix:
- Volume Laston AC-Base (ton)
= Panjang x Lebar x Tebal x Berat Jenis Aspal

- Volume Laston AC-BC (ton)
= Panjang x Lebar x Tebal x Berat Jenis Aspal

- Volume Laston AC-WC (ton)
= Panjang x Lebar x Tebal x Berat Jenis Aspal

Sebagai permisalan panjang jalan yang direncanakan adalah 2 km atau 2000 m, lalu lebar jalan yang direncanakan 8 m, tebal lapisan AC-Base adalah 7,5 cm atau 0,075 m, tebal lapisan AC-BC adalah 6 cm atau 0,06 m, dan tebal lapisan AC-WC adalah 4 cm atau 0,04 m.
Berat jenis asphalt hotmix = 2,3 ton/m3

Jadi perhitungan volume lastonnya:
- Volume Laston AC-Base (ton)
= 2000 x 8 x 0,075 x 2,3
= 2760 ton

- Volume Laston AC-BC (ton)
= 2000 x 8 x 0,06 x 2,3
= 2208 ton

- Volume Laston AC-WC (ton)
= 2000 x 8 x 0,04 x 2,3
= 1472 ton
Demikian pembahasan mengenai cara menghitung volume Laston AC-WC, AC-BC, dan AC-Base. Semoga bermanfaat...
Share:

Cara Menghitung Jumlah Trip Dump Truck Untuk Pekerjaan Timbunan Biasa

Pada pekerjaan konstruksi tentunya terdapat berbagai jenis pekerjaan seperti contoh nya pada pekerjaan timbunan biasa. Untuk mengangkut material konstruksi berupa tanah timbunan biasa ke lapangan dibutuhkan mobil dump truck.

Jumlah trip mobil dump truck untuk mengangkut material timbunan biasa dapat diperkirakan jumlahnya tergantung kapasitas truk dan jumlah volume timbunan biasa.

Namun pada pembahasan kali tidak dijelaskan cara mengatur efiensiensi antara jumlah truk, jarak angkut, kapasitas dump truck, berbagai faktor hambatan lainnya, akan tetapi berkaitan jumlah trip yang dibutuhkan oleh dumptruck.

dump truck timbunan biasa

Rumus menghitung jumlah trip dump truck untuk mengangkut timbunan biasa secara umum adalah:
-jumlah trip dump truck = (Volume Pekerjaan x faktor tanah gembur : kapasitas dump truck)

Penggunaan rumus tersebut berlaku untuk seluruh item pekerjaan timbunan lainnya. Sebagai contoh perhitungannya akan dibahas di bawah ini.

Diketahui:
Kapasitas dump truck = 4 m3
Volume timbunan biasa = 300 m3
Faktor tanah gembur = 1,25

Ditanya :
Jumlah trip dump truck = ..?

Jawab:
- jumlah trip dump truck = (Volume Pekerjaan x faktor tanah gembur : kapasitas dump truck)
- jumlah trip dump truck = (300 x 1,25 : 4)
- jumlah trip dump truck = 93,8 = 94 trip truck

Jadi hasil perhitungan  trip dump trucks untuk pekerjaan timbunan biasa adalah 94 trip dump truck.

Demikian pembahasan Kitasipil mengenai cara menghitung trip yang dibutuhkan dump truck untuk mengangkut timbunan biasa. Semoga Bermanfaat..

Share:

Kiat-kiat Sukses Tender Pengadaan Barang dan Jasa

Jika artikel sebelumnya membahas metode pengadaan barang/jasa oleh pemerintah, kini kita akan mengetahui bagaimana pemerintah mengelola tender pengadaan barang/jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar proses tender belangsung adil dan transparan. Peserta tender biasanya berasal dari pihak swasta yang berbentuk badan hukum.

Jika artikel sebelumnya membahas metode pengadaan barang/jasa oleh pemerintah, kini kita akan mengetahui bagaimana pemerintah mengelola tender pengadaan barang/jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar proses tender belangsung adil dan transparan. Peserta tender biasanya berasal dari pihak swasta yang berbentuk badan hukum.

Di kalangan swasta sendiri, persiapan untuk memenangkan tender tak kalah penting. Tender yang dilakukan pemerintah terdiri dari dua metode, yakni melalui swakelola dan penyedia. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk meyakinkan pemerintah bahwa mereka pantas memenangkan tender seperti:

  • Kondisi perusahaan sedang tidak dalam kasus tindak pidana.
  • Sedang tidak pailit.
  • Melunasi pajak tahun terakhir (SPT/PPh)
  • Memiliki kinerja yang baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di suatu instansi.

Untuk persiapan mengikuti tender pengadaan barang dan jasa, hal yang harus dilakukan pihak swasta antara lain:

  1. Mencari informasi ragam informasi tentang tender. Sumbernya bisa dari berbagai media seperti koran, televisi, dan website. Bisa juga mendapatkannya dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang terdapat di kabupaten atau kota di Indonesia.
  2. Baca dan periksa dengan teliti apa saja persyaratan yang harus disediakan seperti berkas-berkas atau surat-surat yang harus ada dalam pengajuan tender.
  3. Siapkan berbagai dokumen persyaratan tender seperti Surat izin usaha perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan dokumen lainya yang dapat dipelajari pada masing-masing informasi tender.
  4. Untuk tender proyek bangunan, biasanya ada persayaratan tambahan yakni Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK).
  5. Simak jadwal tender yang telah ada. Ikuti alur waktu yang ditetapkan dan pastikan tidak terlambat dalam mengikuti segala proses tender.
  6. Hindari niat untuk melakukan kecurangan seperti bekerja sama dengan panitia tender agar terpilih menjadi pemenang.
  7. Begitu lelang dimulai, ajukan harga penawaran yang paling mendekati harga tender. Tetapi jangan menawarkan harga terlalu rendah karena akan dianggap mengurangi spesifikasi dan kualitas produk tender.
  8. Selalu jaga hubungan baik dengan peserta tender lain, para suplier, dan pedagang barang atau jasa.
  9. Tetap jaga nama baik seandainya tidak terpilih jadi pemenang tender. Siapa tahu kita punya potensi besar untuk menang tender proyek berikutnya.
  10. Jika terpilih menjadi pemenang, pastikan mengerjakan sesuai jadwal dan spesifikasi yang telah disepakati.

Satu hal penting sebagai peserta tender adalah buang jauh-jauh anggapan bahwa pemenang tender sudah diatur oleh pemerintah. Kini, semua proses tender pemerintah dilakukan secara transparan dan terkontrol.

Pemerintah sendiri sebagai pelaksana kegiatan tender biasanya akan memberikan kesempatan kepada peserta tender untuk mengajukan keberatan atas hasil pengumuman tender.

Share:

Cara menghitung kebutuhan cat pada dinding dengan mudah

Pengecatan merupakan pekerjaan yang dilakukan setelah dinding dilapisi dengan acian. menghitung kebutuhan cat yang tepat akan membantu anda untuk proses selanjutnya. Dinding akan terlihat indah jika cat yang digunakan mempunyai kualitas yang baik. hal ini akan menambah kepuasan pemilik rumah. pada artikel sebelumnya cara Menghitung kebutuhan semen pada acian telah dijelaskan bahwa pekerjaan pengecatan dilakukan setelah dilakukan pekerjaan acian. Bagi anda yang akan melakukan pengecatan tentu ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu yaitu.
  1. Rencana pilihan warna. Hal ini disesuaikan dengan selera anda yang dapat meningkatkan kenyamanan saat tinggal di rumah dan bisa memacu produktivitas.
  2. Kenali merk cat. Ada beberapa jenis cat yang bisa menjadi pilihan. tentu harus memilih yang berkualitas baik sesuai dengan budget yang dimiliki.
  3. Hitung luas area yang akan dilakukan pengecatan. misalkan dinding dan plafond
  4. Hitung kebutuhan cat untuk luas area yang sudah dihitung. Mengetahui teknik pelaksanaan yang baik
Pada kemasan cat biasanya sdah tercantum data-data tentang daya sebar untuk 1 x lapis. Untuk hasil pengecatan yang baik biasanya dilakukan 2 x lapis. berikut contoh perhitugan yang mudah.
Contoh perhitungan kebutuhan cat rumah

Sebuah ruangan dengan ukuran 4 x 3 m dengan tinggi dinding 3 m. Akan dicat dengan Danabrite dua kali lapis pada tiap sisi. sedangkan yang dicat sisi luar dan dalam.
Luas dinding =(2 x 3 x (4+3)) x 2 sisi = 84 m2
Luas plafond = 4 x3 = 12 m2
Luas pintu dan jendela = (1 x2)+ (1 x1) = 3 m2
Total luas = 12 + 84 - 3 = 93 m2

Daya sebar per satu lapis = 12 m2/ liter
kebuhan cat = Luas total/daya sebar = 93/12 = 7,75 liter / lapis
dilakukakan pengecatan 2 lapis maka kebutuhan = 7,75 x 2 = 15,5 liter
Berat jenis cat = 1,4 kg/liter
kebutuhan cat dalam satuan kg = 15,5 x 1,4 = 21,7 kg.
Kebutuhan dalam kaleng = 21,7 / 5 = 5 buah kaleng ukuran 5 kg.

Apabila anda ingin mengkonversi kedalam galon berarti 1 galon = 5 kg cat. Artinya hasil perhitungan di atas anda memerlukan 5 galon cat. Perlu diketahui bahwa pada proses pegecatan dinding rumah atau plafond perlu ditambahkan air sebanyak 5-25%. Hal ini dilakukan agar mendapatkan ketebalan yang sempurna.

Mudah bukan? Langkah selanjutnya untk mengetahui teknik pengecatan yang baik baca artikel ini.
Jumlah kebutuhan cat sangat tergantung dari luas dinding. Dengan menghitung jumlah kebutuhan cat kita bisa meminimalisir keborosan dan kekurangan bahan pada saat proses pelaksanaan. Tidak hanya ada kaitannya dengan luas dinding namun pelaksanaannya pun akan berpengaruh pada anggaran yang dikeluarkan. Inilah pentingnya manajemen proyek. Kita bisa merencanakan segala sesuatu dengan baik khususnya dalam menghitung kebutuhan material rumah kita. Apabila volume cat sudah dihitung maka harus mengetahui update harga cat terbaru bulan ini untuk mengetahui kebutuhan biaya yang akan dikeluarkan.

Share:

Tips untuk menjadi Estimator Biaya Proyek yang Handal

Dalam dunia Proyek Sipil, Estimator adalah Seorang Tenaga Ahli Perhitungan pada pelaksanaan pembangunan Proyek Sipil. Sebagian tugasnya adalah melakukan Analisa Perhitungan Biaya, Perhitungan Pemakaian Bahan, dan Kontrol terhadap Pemakaian Bahan yang akan terjadi pada Pelaksanaan Proyek tersebut nantinya. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan salah satu Peran Penting dari seorang Estimator.
Seorang Estimator Proyek Sipil yang Handal, sebaiknya memiliki Kriteria sebagai berikut:

  1. Mampu "Membaca" Gambar, maksudnya adalah Dapat Memahami secara Benar dan Lengkap semua Item Pekerjaan yang ada pada Gambar Rencana (Bestek) sebuah Proyek Sipil.
  2. Memiliki Pengetahuan yang Luas terhadap Bahan dan Produk yang biasa digunakan dalam pekerjaan Proyek Sipil, baik itu Spesifikasi, Jenis, Merk, Volume, Harga, dan informasi penting lainnya. Misalnya Semen, Pasir, Kerikil, Besi, Kayu, Batu bata, Kusen, Besi Baja Berat, Baja Ringan, Atap, Plafon, dan banyak Bahan/Produk lainnya.
  3. Mahir dan Menguasai Aplikasi Microsoft Excel pada Komputer, karena dengan bantuan Aplikasi ini Semua Pekerjaan Perhitungan dapat dilaksanakan dengan Akurat dan Cepat. Termasuk juga dalam membuat Kurva-S untuk Kontrol Progress pada Pelaksanaan Pekerjaan nantinya.
  4. Cermat dan Teliti dalam melakukan Perhitungan, karena akan fatal sekali akibatnya apabila terjadi kesalahan dalam Perhitungan, yang bisa menyebabkan "Hasil Perhitungan" menjadi Salah, sehingga berdampak buruk bagi Pengajuan Tender dan Pelaksanaan Pekerjaan nantinya.
  5. Mengetahui secara Persis tentang Nilai Upah Pekerjaan dari setiap Item Pekerjaan. Misalnya Upah Pekerjaan Pemasangan Batubata permeter-persegi, Upah Pemasangan Plafon, Upah Pengecatan, dan banyak Upah lainnya.
  6. Dapat melakukan Analisa Perhitungan Sendiri secara Real dengan Benar dan Akurat terhadap Penggunaan Bahan dan Upah dalam Pekerjaan Sipil. Jangan hanya mengandalkan koefisien-koefisien yang telah ditetapkan oleh "orang lain". Misalnya. Analisa terhadap Pekerjaan Beton permeter-kubik, Analisa terhadap Pekerjaan Pemasangan Batu Bata permeter-persegi, dan lain-lain. Karena banyak Analisa tersebut yang saya lihat tidak akurat dan tidak sama dengan aplikasi langsung di lapangan.
  7. Menguasai Perhitungan Efisiensi Alat Berat, seperti Excavator, Crane, Dump-Truck, dsb.

Berdasarkan pengamatan saya, saya melihat seorang Estimator akan lebih Handal apabila telah memiliki Pengalaman Pelaksanaan Kerja di lapangan, tentu saja dia juga harus menguasai 7 Kriteria diatas. Karena Perhitungan yang dilakukannya akan lebih Real layaknya di lapangan.
Demikian beberapa Kriteria Penting yang sebaiknya ada pada seorang Estimator Proyek Sipil. Jika ada yang ingin menambahkan, silahkan isi pada Kolom Komentar dibawah.

Share:

Cara Mudah Menyimpan File Format Excel Ke Format PDF

Meng-convert/ menyimpan file excel ke PDF sangatlah mudah, karena aplikasi ini bisa Anda download dan install sebentar dan lembar kerja microsoft excel Anda sudah tersedia menu "Save As PDF". Berikut langkah-langkah sederhana untuk melengkapi fitur Microsoft Excel 2007 Anda dengan menu "Save As PDF".

  1. Sebelumnya Anda harus memiliki installer "Save As PDF.EXE", Anda dapat mendownloadnya Di Sini.
  2. Silahkan diinstal fitur "Save As PDF" yang telah Anda download tadi.
  3. Setelah Anda selesai menginstal, silahkan Anda kembali ke file excel yang ingin Anda PDF.
  4. Setelah lembar kerja excel Anda siap, silahkan Anda klik tombol Office di Ms. Excel 2007 (di pojok kiri atas).
  5. Pilih Save As kemudian klik PDF.
  6. Lalu klik tombol Publish.
  7. Jika file terdiri dari banyak sheet silahkan klik tombol "Options" lalu pilih "Selection" untuk sheet-sheet tertentu, "Active sheet" untuk sheet yang aktif saja atau pilih "Entire Workbook" untuk semua sheet.
  8. Setelah itu klik tombol OK lalu klik Publish.
  9. Selesai, sekarang Anda telah memiliki file PDF dari lembar kerja yang Anda kerjakan di microsoft office excel tadi.
Demikian Cara Mudah Menyimpan File Ms. Office Excel ke format PDF, semoga bermanfaat..
Share:

Cara Mengirim Dokumen Penawaran Melalui LPSE

Cara mengirim dokumen penawaran untuk tender melalui LPSE sebenarnya sangat mudah. Setelah perusahaan kita terdaftar di LPSE Kabupaten/ Kota, LPSE Provinsi atau LPSE Kementrian atau lembaga lainnya selanjutnya kita juga harus memiliki program enkripsi dokumen penawaran yang akan kita upload yaitu APENDO versi 3.1.2. Berikut ini tahapan-tahapan cara upload dokumen penawaran untuk tender melalui LPSE.

Tahapan-tahapan cara upload dokumen penawaran untuk tender melalui LPSE

  1. Sebelumnya kita harus mendaftarkan perusahaan kita di LPSE dimana tempat kita akan berpartisipasi dalam tender/ lelang yang diselenggarakan oleh dinas terkait. Bagi Anda yang belum tahu cara mendaftar di LPSE silahkan baca tentang Cara mendaftarkan perusahaan kita di LPSE
  2. Kemudian saat kita akan mengikuti lelang/ tender yang ada di LPSE kita harus login terlebih dahulu kemudian mendaftar pada paket pekerjaan yang akan kita ikuti dan mendownload dokumen lelang paket tersebut.
  3. Setelah kita membuat dokumen penawaran dan dokumen-dokumen lainnya yang dipersyaratkan sesuai yang ada pada dokumen lelang, tahap selanjutnya adalah mengirim dokumen penawaran.
  4. Sebelum mengupload dokumen penawaran terlebih dahulu kita harus mengisi data kualifikasi yang ada pada LPSE dengan mengeklik tombol Edit/Kirim Data.
  5. Setelah data kualifikasi terkirim tahap selanjutnya adalah mengirim dokumen penawaran. Untuk dapat mengupoad dokumen penawaran ke LPSE dokumen kita sebelumnya harus berextension .rhs untuk menjamin kerahasiaan dokumen yang akan kita kirim/ upload. Untuk merubah dokumen kita menjadi rhs kita harus memiliki program Apendo versi 3.1.2, Anda dapat mendownloadnya di sini.
  6. Setelah kita download apendo versi 3.1.2 selanjutnya adalah kita extract dokumen tersebut agar kita dapat membuka file apendo.exe seperti gambar di bawah ini.
  7. Setelah kita buka apendo.exe akan muncul kotak login. Silahkan isi user ID dengan "lpselkpp" tanpa tanda petik dan Pasword isi dengan "rekananlpse".lalu klik Login.
  8. Setelah itu kita akan diarahkan pada setting apendo yaitu Password dan Kunci. Pada user ID silahkan diisi "lpselkpp", lalu pada password lama diisi "rekananlpse" dan pada password baru silahkan diisi terserah Anda. Setelah itu klik tombol Apply.
  9. Kemudian kita akan diarahkan padaprofil perusahaan. Isi identitas digital perusahaan Anda sesuai dengan yang ada pada LPSE yang ada di halaman muka/ Home. Lalu pada user ID LPSE isi sesuai user ID LPSE perusahaan Anda ketika login LPSE. Lalu klik Apply kemudian OK.
  10. Kemudian kita diarahkan pada lokasi folder kita yang akan kita upload (perlu diketahui bahwa dokumen penawaran kita harus berada pada satu folder dan folder tersebut hanya berisi dokumen penawaran yang akan kita upload). Klik Pilih Folder dan klik folder penawaran yang akan kita upload.
  11. Kemudian klik OK maka bisa kita lihat file-file yang akan kita upload. Selanjutnya klik Enkripsi Data.
  12. Selanjutnya kita diarahkan pada kunci publik lelang paket pekerjaan yang kita ikuti. Silahkan masuk pada paket pekerjaan yang kita ikuti pada LPSE lalu copykan kunci publik yang ada di bagian bawah. Kemudian klik OK untuk memulai proses enkripsi.
  13. Setelah proses enkripsi dokumen penawaran selesai, maka dokumen penawaran yang akan kita upload telah berubah menjadi berextension .rhs. Dan untuk memulai proses upload dokumen penawaran silahkan menuju paket lelang di LPSE, klik tombil "Pilih File (Max 500M)".
  14. Selanjutnya pilih file yang berextension .rhs lalu klik open untuk memulai proses upload.
  15. Setelah 100% kemudian klik tombol kirim
  16. Kemudian setelah muncul seperti gambar di bawah ini klik setuju.
  17. SELESAI
Demikian tahapan-tahapan cara upload dokumen penawaran untuk tender melalui LPSE semoga mudah dipahami dan bermanfaat..
Share:

TIPS MENANG TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA

Kini, upload dan download menjadi istilah sehari-hari yang harus dipahami dengan baik oleh rekanan sebagai peserta maupun calon peserta lelang Barang dan Jasa Pemerintah. Sebab, proses pengadaan di lembaga atau instansi pemerintah mulai saat ini maupun ke depan diwajibkan melalui media elektronik (internet) dan ini sangat erat kaitannya dengan istilah diatas (upload, download, connect, dll.). Berikut ada beberapa tips dan tricks agar rekanan dapat maksimal mengikuti lelang. Tips dan tricks yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan Anda selalu memeriksa halaman LPSE tempat anda akan mengikuti lelang agar informasi paling baru dapat Anda terima dan Anda menjadi pihak yang paling awal mengetahui informasi mengenai lelang.
  2. Selalu cek email yang Anda daftarkan di LPSE, terlebih jika Anda telah mengikuti sebuah lelang, karena komunikasi antara panitia dan peserta lelang dilakukan hanya melalui e-mail.
  3. Gunakan kesempatan untuk selalu LEBIH AWAL dalam setiap tahapan lelang. Misalnya, saat mengikuti lelang, mengupload kualifikasi maupun penawaran, selalu siapkan sejak dini, agar Anda dapat mengupload pada waktu lebih awal.
  4. Baca dengan dengan teliti permintaan dokumen lelang dan perubahannya (apabila ada) pada paket yang diikuti antara lain : syarat administrasi, syarat teknis dan yang dipersyaratkan dalam dokumen.
  5. PERHATIAN. Usahakan dokumen yang Anda upload tidak dalam ukuran besar. Semakin besar, semakin tinggi resiko file Anda gagal diupload. Jika file Anda berupa gambar, Anda dapat mengecilkan ukuran file tersebut dengan mengubah resolusinya. Misalnya jika resolusi awal 1200px ubahlah menjadi hanya 800px. Catatan: usahakan masih bisa terbaca dengan baik. Cara seperti ini akan meminimalkan ukuran file dan memudahkan Anda dalam pengiriman file penawaran maupun kualifikasi ke server LPSE.
  6. Anda dapat mengkonversi file-file Anda menjadi berbentuk pdf. Dengan format pdf, file Anda akan lebih aman. Untuk file penawaran, setelah menjadi pdf Anda bisa menguncinya dengan APENDO sebelum dikirim.
  7. Jika file Anda jumlahnya banyak, silahkan zip atau rar file tersebut sehingga menjadi 1 buah file dan menjadi kecil. Pastikan saat melakukan zip atau rar, pilih yang kompresinya paling tinggi. Jangan lupa untuk mengunci file Anda dengan aplikasi APENDO sebelum dikirim.
  8. Perhatikan, bahwa file yang harus Anda Upload sebagai file penawaran adalah file hasil proses APENDO dengan ekstensi .rhs saja, bukan yang lain.
  9. Ingat dan catat selalu jadwal lelang yang Anda ikuti.
  10. Sadarilah bahwa, sistem elektronik sangat tergantung dengan kestabilan aliran listrik, baik di tempat Anda maupun di server. Walaupun tim LPSE telah menyediakan inverter, accu dan UPS guna mengantisipasi tidak stabilnya pasokan listrik dari PLN, namun hal-hal demikian belum dapat menjadi jaminan kestabilan listrik. Jadi, strategi terbaik adalah lakukan tahapan setiap lelang SEJAK AWAL.
Selamat Mengikuti Lelang, sukses selalu.
Demikian, semoga bermanfaat.
Share:

AS BUILT DRAWING

Shop drawing yang dibuat oleh pelaksana kontruksi bila disetujui oleh konsultan pengawas maka akan dikerjakan.

Hasil pekerjaan dari pelaksana konstruksi dibuatkan gambar yang disebut As Built Drawing. Gambar tersebut dikumpulkan dari waktu ke waktu sehingga menjadi dokumen yang lengkap mengenai gambar konstruksi yang telah dikerjakan.

As Built Drawing adalah gambar final dari bangunan gedung yang sudah selesai dilaksanakan. Gambar ini dibuat oleh pelaksana kontruksi (kontraktor atau pemborong) sebagai pertanggungjawaban atas pekerjaan yang sudah dilakukan dan akan digunakan oleh pemilik bangunan sebagai acuan dalam melakukan perawatan atau pemeliharaan bangunan nantinya. Untuk suatu bangunan gedung akan dapat membantu menemukan jalur saluran air, jalur kabel dsb. Gambar ini memuat informasi dalam gambar kerja ditambah catatan-catatan perubahan di lapangan

Share:

Cara Enkripsi Data dan Upload Dokumen Penawaran

Kali ini akan dijelaskan cara penggunaan Aplikasi Pengaman Dokumen (Apendo Peserta) bagi Rekanan/Peserta lelang beserta cara untuk mengupload dokumen ke situs LPSE.

Aplikasi Pengamanan Dokumen (Apendo Peserta) untuk Peserta lelang pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Apendo Peserta digunakan untuk menyandi file-file penawaran yang dibuat oleh peserta lelang LPSE sebelum diupload/dikirim ke server LPSE. Apendo Peserta diberikan kepada semua peserta lelang yang telah terdaftar secara sah pada LPSE.

  1. Jalankan ApendoPeserta.exe. Kemudian akan muncul tampilan (form login) seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
  2. Pada form login tersebut, masukanlah User ID dan Password. Jika Anda menjalankan Apendo Peserta untuk yang pertama kalinya, maka gunakan "User ID dan Password default" untuk mengaksesnya. User ID default adalah lpselkpp dan Password default adalah rekananlpse. Selanjutnya klik tombol Login.
  3. Setelah berhasil Login, klik tombol Setting. Apabila anda belum pernah mengisikan Identitas Digital Anda ke dalam Apendo Peserta, maka akan muncul kotak dialog Setting. Lalu klik tab Profil Perusahaan seperti gambar dibawah.
  4. Pada gambar diatas Anda diminta untuk memasukkan Identitas Digital. untuk mendapatkan Identitas Digital, masuklah ke website LPSE melalui form Login yang tersedia pada website tersebut.
    Setelah berhasil Login ke LPSE, pada pojok kiri atas tampilan halaman website LPSE terdapat Identitas Digital Anda. Copy-lah Identitas Digital Anda tersebut.
  5. Lalu kembali pada Apendo, masukkan/paste-kan Identitas Digital yang telah Anda copy dari website LPSE. Perhatikan gambar di bawah ini.
  6. Selanjutnya klik tombol Apply, maka akan tampil informasi Perusahaan Anda dan konfirmasi apakah peserta lelang menyetujui Identitas Digital yang sudah dimasukkan. Apabila Anda setuju, klik tombol Yes kemudian klik tombol OK.
  7. Untuk memilih file yang akan dienkripsi. klik tombol Pilih File.
  8. Akan muncul kotak dilog Open. Lalu pilih file yang akan dienkripsi. Selanjutnya Klik tombol Open.
    Penting! Aplikasi ini sudah memiliki fasilitas mengkompresi / memperkecil file, jadi file penawaran Anda tidak perlu dikompresi/diperkecil terlebih dahulu dengan aplikasi seperti RAR, ZIP, dan sebagainya.
  9. File yang dipilih akan muncul di Daftar File aplikasi Apendo Peserta.
  10. Jika ingin menambah file yang akan dienkripsi, klik tombol Tambah File, dan lakukan seperti pada langkah 7 - 9 diatas.
  11. Dan jika ingin menghapus file yang terpilih, klik tombol Hapus File.
  12. Akan muncul Konfirmasi untuk meyakinkan Anda bahwa file yang dipilih benar. jika Anda yakin untuk menghapusnya klik tombol OK, dan jika ingin membatalkan penghapusan file klik tombol Cancel.
  13. Untuk memulai Enkripsi File, klik tombol Enkripsi Data. Lalu Aplikasi akan meminta Kunci Publik.
  14. Copy Kunci Publik Dokumen dari website LPSE dengan mengklik tombol Copy.
  15. Kembali pada Apendo, masukkan/pastekan Kunci Publik, lalu klik OK.
  16. Sebelum proses enkripsi berjalan, akan ditampilkan pesan Disclamer yang menjelaskan bahwa Kunci Publik tersebut digunakan pada ID Lelang, Nama Paket, dan Jenis Dokumen yang akan diikuti.
    Penting! Pastikan Anda memasukkan Kunci Publik dengan benar agar file dapat dienkripsi. Hal ini perlu dilakukan karena kesalahan Kunci Publik dapat menyebabkan kerusakan file yang dienkripsi sehingga file tidak dapat dibuka oleh panitia dan akan merugikan peserta lelang sendiri.
    Klik Setuju untuk melanjutkan proses enkripsi.
  17. Proses enkripsi yang sedang berjalan.
  18. Setelah proses enkripsi selesai, muncul Nilai Hash yang disimpan dalam file tersendiri. Simpan file nilai hash ini untuk mencocokkan dengan hasil upload file di website LPSE.
    Perhatian! Apabila Nilai Hash hasil upload berbeda dengan nilai hash hasil enkripsi, berarti file yang diupload mengalami kerusakan ketika proses upload terjadi melalui internet. Jika terjadi demikian, hendaknya Anda mengulangi proses upload file kembali dan pastikan Nilai Hash keduanya adalah "sama".
  19. Untuk melihat file hasil enkripsi, klik tombol Buka Folder.
  20. Pada folder tersebut, ditampilkan file hasil enkripsi dengan ekstensi ".rhs" dan file berisi nilai hash dengan nama belakang file "_MD5".
    File yang berekstensi ".rhs" tersebut yang akan Anda upload ke situs LPSE.
  21. Untuk mengupload file, klik Browse, lalu pilih file yang sudah di enkripsi tadi (dalam hal ini file .rhs). Klik Open. Kemudian Klik tombol Kirim
  22. Setelah file terkirim akan muncul konfirmasi seperti gambar dibawah ini.

    Penting! Perhatikan apakah Nilai Hash yang terdapat pada gambar diatas sudah sama dengan Nilai Hash pada file md5 hasil enkripsi (Point 18).
    Klik Setuju apabila informasinya sudah benar.
  23. Apabila ternyata ada kesalahan, ulangi langkah 21 dan apabila ada perubahan data, ulangi Langkah 7
Catatan: Data yang di upload lebih awal akan ditimpa dengan data yang di upload terakhir.
Share:

SITEMAP

Postingan Populer

Label